Jumat, 31 Juli 2015

Investasi Untuk Pensiun

      Ada beberapa kesalahan persepsi tentang kapan dan bagaimana sebaiknya persiapan pensiun dilakukan. pensiun umumnya diartikan sebagai masa seseorang pegawai/karyawan memasuki usia pensiun ( di Indonesia umumnya 55 tahun ) dan terpaksa diberhentikan dari pekerjaan. pengusaha atau pekerja mandiri umumnya tidak mengenal pensiun.

Bagi para karyawan, pensiun boleh jadi sesuatu yg menakutkan karena dua hal, kehilangan pekerjaan dan kehilangan sebagian besar penghasilan, secara bersamaan. jika kita sudah mengetahui aturan perusahaan mengharuskan usia 55 tahun kita pensiun, umur berapa sebaiknya kita mulai mempersiapkan pensiun dan apa yg harus dipersiapkan ?

Formasi 4-4-2 Atau 4-3-3

   Keluarga Minum Jus Jeruk, Kaca   Anda mungkin mengira saya akan membahas formasi sepakbola dalam menghadapi lawan. anda benar, tapi tidak sepenuhnya benar, karena saya hanya mencoba menganalogikan formasi sepakbola dalam konteks pengelolaan keuangan keluarga, khususnya untuk merancang anggaran keuangan keluarga.

Bagaimana dengan urusan keuangan keluarga di rumah ? perlukah kita memiliki anggaran keuangan ? jawabnya adalah perlu sekali. formasi seperti tim sepakbola di atas bisa dijadikan acuan untuk menyusun anggaran keuangan keluarga.

Kamis, 30 Juli 2015

Persepsi Investasi

      Masih banyak masyarakat kita yang cukup "ngeri", ketika mendengar kata investasi. sebab, investasi sering diasosiasikan dengan istilah-istilah yang seolah sulit dipahami.

Investasi di pasar modal, misalnya, seperti saham dan obligasi, kadang dianggap sulit dipahami dan dipersepsikan sebagai investasi beresiko. itu sebabnya, mengapa masih banyak masyarakat yg hingga kini hanya mengandalkan investasi "tradisinonal", seperti properti ( tanah dan bangunan ) dan emas, di luar deposito. salahkah bila sebagian besar masyarakat masih mengandalkan investasi tradisional ? tentu tidak, karena hidup adalah pilihan.

Rabu, 29 Juli 2015

Terbatas Dan Tidak Terbatas

      Dalam beberapa kesempatan sebagai pembicara pada pelatihan atau seminar, saya sering mengajukan pertanyaan berikut : dalam hal keuangan, khususnya bicara masalah penghasilan dan pengeluaran, mana di antara keduanya yang terbatas dan tidak terbatas ?

Sejauh ini, dalam semua kesempatan tersebut, sebagian besar peserta selalu menjawab : yang terbatas adalah penghasilan dan yang tidak terbatas adalah pengeluaran. hanya sebagian kecil peserta yg menjawab sebaliknya, penghasilanlah yg tidak terbatas dan pengeluaranlah yg terbatas. sebelum meneruskan membaca, coba tolong anda jawab, apa jawaban anda ?

Selasa, 28 Juli 2015

Gaya Hidup

      Saya mencoba mendefinisikan gaya hidup dalam konteks keuangan sebagai kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan sebuah keluarga yang memiliki konsekuensi atau dampak langsung dengan besarnya pengeluaran  bulanan. sebagai contoh, dalam hal kebutuhan transportasi, sebuah keluarga bisa memilih gaya hidup bertransportasi di antara pilihan-pilihan : naik kendaraan umum, naik sepeda motor, naik taksi, atau naik kendaraan pribadi. masing-masing pilihan memiliki konsekuensi ( akibat ) besarnya biaya atau pengeluaran yg berbeda.

Hanya Masalah Pemasukan Dan Pengeluaran

      Masalah keuangan keluarga yang mendasar secara duniawi sebenarnya hanya dipengaruhi 2 faktor besar, yaitu pemasukan & pengeluaran. hanya dari 2 hal inilah solusi semua masalah keuangan bersumber, kalau tidak meningkatkan penghasilan/pemasukan, ya mengurangi atau mengatur pengeluaran. tidak ada yg lain ! .

Pemasukan terdiri dari dua hal, yaitu dari penghasilan & utang. pengeluaran juga dipengaruhi dua hal, yaitu untuk pemenuhan kebutuhan dan keinginan.

Senin, 27 Juli 2015

Biaya Pendidikan Yang "Melangit"

      Hampir semua orangtua sepakat, warisan terbaik bagi buah hati adalah pendidikan. namun, membekali anak-anak kita dengan pendidikan tinggi yg baik, bukan perkara mudah dan murah. untuk bisa lulus sarjana S-1 saja, kebutuhan biaya mencapai ratusan juta rupiah. belum lagi kenaikan per tahunnya yg bisa melampaui tingkat Inflasi. bagaimana mengakalinya ?

Manajemen Utang

   Euro, Mata Uang, Uang, Europe   Hingga kini, seluruh masyarakat dunia masih menanti penyelesaian dari krisis utang yang sedang melanda kawasan eropa. khususnya bagaimana negara-negara di kawasan ini mengatasi ketidakmampuan beberapa negara eropa dalam membayar utang mereka yang sudah menggunung.

Negara Indonesia boleh sedikit berbangga dalam hal yg satu ini. hingga akhir tahun lalu, rasio total utang negara kita terhadap produk domestik bruto alias PDB hanya sekitar 25 % saja. sementara itu, negara-negara yg sedang dilanda krisis utang di benua biru tersebut, rasio total utang terhadap PDB sudah mencapai lebih dari 100 %.

Sabtu, 25 Juli 2015

Menghindari Investasi Bodong

      Ketika tingkat suku bunga deposito perbankan sudah semakin rendah, tidak sedikit investor yang berusaha mencari alternatif investasi yg memberikan hasil yg lebih tinggi dari deposito. tidak sedikit pula investor termakan bujuk rayuan tawaran investasi yang menjanjikan hasil menggiurkan. namun, bukannya mendapatkan keuntungan, modal investasi yang mereka tanamkan pun bisa raib tak jelas rimbanya. itulah investasi bodong yang harus kita waspadai & hindari.

Ketidakpahaman investor atas ciri-ciri investasi ini, serta keinginan besar mendapatkan hasil investasi tinggi, sering menjadi penyebab utama investor terjebak tawaran investasi bodong. apa sajakah ciri-ciri investasi sejenis ini ? dua ciri utama yang harus segera diwaspadai, justru merupakan apa yg dicari investor; kepastian dan hasil tinggi yg dijamin/dijanjikan dalam jangka pendek, misalnya bulanan atau tahunan.

Pahami, Nikmati

      Sebagai praktisi investasi, saya sering mendapat pertanyaan : " apa investasi yang terbaik ? " mungkin sebagian orang mengharapkan saya menjawab salah satu instrumen investasi semisal saham, emas, properti/perumahan, reksadana, atau produk investasi lainnya. namun, saya selalu menjawab, investasi terbaik adalah ilmu. ilmu yang bisa didapat, baik melalui proses pembelajaran secara formal ataupun nonformal, mengikuti training/pelatihan, membaca, atau dengan cara yg lainnya.

Mengajari Anak Berinvestasi

      Sebagian dari kita tentu pernah mendengar nama Warren Buffet, seorang investor legendaris yang sering disebut investor paling sukses hingga saat ini. ia meraih kesuksesan tersebut tidak secara instan, ada proses panjang yg berawal sejak usianya masih sangat dini. ia sejak kecil sudah senang berwirausaha/berdagang, menjual permen karet & minuman ringan. serta pertama kali berinvestasi membeli saham perusahaan pada saat usianya 11 tahun.

Kebutuhan Versus Keinginan

      Ketika upaya meningkatkan pemasukan atau penghasilan belum memenuhi hasil, pemecahan persoalan keuangan hanya bisa melalui pengaturan ( pengurangan ) pengeluaran dan penghematan dari pemborosan. kemampuan memahami dan membedakan antara kebutuhan & keinginan menjadi salah satu pintu masuk untuk mampu membatasi pengeluaran dan mengatasi pemborosan.

Rabu, 22 Juli 2015

Seberapa Perlukah Tabungan Darurat ?

      Apabila kita perhatikan, semua gedung publik dan pesawat terbang pasti memiliki pintu darurat. mengapa ? karena entah kapan, akan ada kemungkinan suatu kondisi darurat yg tidak kita duga dan mau tidak mau harus dihadapi.

Keberadaan pintu darurat merupakan salah satu cara meminimalisir risiko, agar masih ada berbagai upaya penyelamatan untuk menghindari bahaya yg bisa mencelakakan hidup kita.

Siapa Yang Harus Menanggung Biaya Kesehatan ?

      Tidak ada orang yg berharap sakit. namun, tidak seorang pun yang bisa menjamin bahwa dirinya tidak akan pernah sakit. itu sebabnya, dalam mengelola keuangan keluarga, biaya kesehatan merupakan pos penting yg harus dialokasikan sebagai pengeluaran rutin, jika kita belum memiliki tabungan darurat.

Umumnya biaya kesehatan bisa dibagi dua, yakni biaya untuk rawat jalan ( memeriksa ke dokter dan membeli obat ) dan biaya untuk rawat inap kalau harus dirawat di rumah sakit. umumnya, jika anda seorang karyawan, anda akan mendapatkan tunjangan biaya rawat jalan atau pengobatan dan juga tunjungan pembayaran premi asuransi untuk biaya rawat inap.

Baikkah Kita Memiliki Utang ?

      Baikkah kita memiliki utang ? Utang timbul karena adanya kesenjangan antara kebutuhan dana besar dan ketersediaan dana tunai ( tabungan ) yang ada. dalam kehidupan masa kini, kadang kita tidak bisa terhindar untuk berhutang.

Kebutuhan prioritas ( utama ), seperti memiliki rumah dan memiliki kendaraan, sering hanya bisa dipenuhi dengan bantuan fasilitas hutang ( kredit ). hal ini karena keterbatasan penghasilan & tabungan.

Memiliki utang memang bukan sesuatu yg buruk. namun, jika kita tidak bijak memanfaatkannya, utang dapat membuat hidup kita sengsara.

Minggu, 19 Juli 2015

Ayo, Jangan Malas Menabung ...!

      Kita sering lupa pentingnya menabung. karena biasanya kita tidak memiliki fokus & tujuan spesifik serta tidak mengerti mengapa harus menabung. kita perlu mengalokasikan sebagian penghasilan untuk menabung & berinvestasi. kita memerlukan kedua hal tersebut untuk memenuhi berbagai kebutuhan masa depan. problematikanya, sebagian dari kita tidak menyadari adanya kebutuhan masa depan yg harus kita rencanakan dan dipersiapkan sedini mungkin.

Mari kita coba ambil secarik kertas. coba anda pikirkan, apa sajakah kebutuhan masa depan yg harus dipenuhi dan tuliskanlah. semakin banyak kita berpikir, maka semakin banyak kebutuhan masa depan yg bisa kita tuliskan.

Rabu, 15 Juli 2015

Mencicil Investasi

      Ketika saya menyebut kata " mencicil " , hampir pasti yg terlintas di pikiran anda adalah mencicil hutang. tapi saya ingin mengubah paradigma tersebut, agar anda jangan hanya memiliki cicilan hutang, tapi juga memiliki cicilan untuk investasi.

Mengapa ? salah satu tujuan berinvestasi adalah memenuhi kebutuhan finansial masa depan yg dananya belum tersedia saat ini. untuk bisa berinvestasi, bukan berarti anda harus sudah memiliki dana dalam jumlah besar. berinvestasi yg bijak salah satunya adalah mengakumulasi ( mengumpulkan ) sejumlah dana dengan cara mencicil untuk jangka waktu tertentu, sehingga kebutuhan dana masa depan dalam jumlah besar bisa dipersiapkan dengan ringan jauh-jauh hari.

Hobi Menggesek Kartu Kredit

   American Express, Kartu, Kredit   Ada hobi baru di banyak keluarga Indonesia selain hobi ber-SMS-an, ber-BBM-an, dan ber-Facebook ria, yaitu menggesek kartu kredit. mengapa menggesek bisa menjadi hobi ? sebagian keluarga sebenarnya " terpaksa " memiliki hobi ini karena harus melakukan " gali lubang, tutup lubang " untuk menutupi biaya kehidupan rumah tangga, termasuk pemenuhan keinginan-keinginan yg tidak prioritas ( utama ), yang jumlahnya tidak sebanding dengan penghasilan/pemasukan. kartu kredit bisa menjadi dewa penyelamat sementara, namun di kemudian hari bisa juga menjadi sumber prahara finansial ( keuangan ) di dalam keluarga.

Tujuh Tanda Keuangan Keluarga Tidak Sehat

      Kondisi keuangan harus dijaga seperti layaknya menjaga kondisi jiwa & raga kita agar tetap sehat. agar bisa menjaga kondisi kesehatan raga, kita perlu tahu gejala-gejala yg muncul sebagai pertanda bahwa kondisi tubuh kita mulai tidak sehat. begitu pula dengan kondisi keuangan. kita perlu tahu tanda-tanda adanya gejala kondisi keuangan kita yg mulai tidak sehat atau bahkan sudah menjadi sakit.

Bagaimana kita tahu jika kondisi keuangan kita sedang tidak sehat ? ada banyak tanda-tanda yg bisa dijadikan acuan, namun paling tidak ada 7 hal yg patut diwaspadai :

Senin, 13 Juli 2015

Tips-tips mengatur anggaran lebaran dan THR

      Mungkin anda pernah menerima joke ( candaan ), teh apa yg paling disukai dibulan ramadhan ? , jawabannya tentu saja, teHR. ya, rasanya semua pekerja sangat menantikan THR alias Tunjangan Hari Raya Idul Fitri ( Lebaran ) atau gaji ke-13.

Bagi sebagian besar pekerja, umumnya THR ini segera habis untuk memenuhi pos-pos pengeluaran tambahan di luar pengeluaran rutin bulanan. seperti anggaran ekstra makan-minum selama puasa, pakaian baru, gaji ke-13 pembantu, hadiah ke orang tua, serta biaya mudik lebaran.

Bersisakah THR untuk keperluan penting lain, misalnya membayar hutang atau biaya pendidikan anak ? kemungkinan besar tidak. sebagian bahkan terpaksa menggesek kartu kredit, karena anggaran tambahan lebaran ternyata lebih besar daripada besarnya dana THR.