Jumat, 01 Januari 2016

Pentingnya aspek mental bagi wirausahawan

      Aspek mental berpengaruh langsung kepada prestasi usahawan, karena yang menjadi pemicu pada umumnya adalah tantangan-tantangan yg harus dihadapi dalam bidang usaha itu sendiri. kegagalan-kegagalan, kerugian-kerugian, tekanan dari pihak lain, dan sebagainya merupakan sebagian kecil yg menjadi penyebab seorang pengusaha mengalami jatuh-mental ( mental break-down ). sekali pengusaha jatuh mentalnya secara parah, ada harapan ia akan mengalami trauma, dan kemungkinan besar tidak pernah lagi berkeinginan untuk berwiraswasta ( berbisnis ).


Kejadian seperti itulah yg perlu diwaspadai sejak dini oleh mereka, kaum wiraswastawan/pebisnis. karena mental adalah sesuatu yg tidak kasat mata, abstrak, dan terletak di dalam, aspek ini agak lebih sulit dideteksi kapan terjadi degradasi ( penurunan ), rongrongan, pengikisan, dan sebagainya. adakalanya, seorang individu yg tadinya merasa tidak ada masalah dengan mentalnya, pada saat terjadi suatu " bencana bisnis " ( business disaster ) seperti kerugian besar secara mendadak, atau kebangkrutan, langsung mengalami jatuh mental yg parah. pada kasus-kasus tertentu, ada yg mengakibatkan orang itu jadi stress atau mengkin juga bunuh diri.

Salah satu contoh, pada waktu pusat perbelanjaan harco di daerah glodok, jakarta terbakar beberapa tahun silam, seorang pengusaha yg tokonya habis terbakar, langsung berusaha bunuh diri, dengan jalan menelan sikat gigi ! .

Kejadian tersebut menunjukkan bahwa si pengusaha tidak siap secara mental. dan hal ini, dengan berbagai ragam perwujudannya, banyak sekali terjadi dimana-mana. seperti kisah malcolm mcgregor, tidak kurang dari tokoh-tokoh bisnis kelas gajah di amerika, harus mengalami akhir hidup yg begitu mengenaskan akibat ketidaksiapan mentalnya. ada yg stress berat, ada yg bunuh diri, ada yg masuk penjara sebelum meninggal, dll-nya.

Untuk mengantisipasi hal itu, maka para wiraswastawan/pebisnis perlu membekali diri dengan nilai-nilai sikap mental yg kuat, baik, bertanggung jawab, baik, tangguh, dan tahan banting. bagaimana caranya ? Tahap pertama, untuk mempersiapkan diri menjadi figur usahawan ulet, adalah dengan jalan belajar dan membuka wawasan tentang nilai-nilai yg dibutuhkan. Tahap kedua, melatih dan membiasakan diri untuk mempraktekkan apa yg sudah dipelajari, Tahap ketiga, berusaha mempertahankan sikap mental yg sudah baik itu melalui kebiasaan-kebiasaan hidup yg menunjang dan selaras.

Ada beberapa faktor yg menjadi kunci keberhasilan pengusaha dalam membina dan mempertahankan ketahanan mental, yaitu : faktor intelegensia, motivasi, dan produktivitas. intelegensia merupakan unsur kecerdasan. hubungannya adalah untuk memungkinkan orang meningkatkan pengetahuan serta keahlian. motivasi menciptakan dorongan yg tinggi dalam mencapai suatu tujuan, sedangkan produktivitas selalu menuntun manusia dominan terhadap dirinya sendiri, tanpa goyah karena pengaruh, tekanan atau teror dari luar, baik orang lain atau pun lingkungan.

Oleh sebab itu, selalu dianjurkan agar pengusaha tetap konsisten belajar, mencari dan menambah ilmunya secara disiplin agar bisa membuat diri & perusahaannya menjadi kuat serta memiliki kesadaran teknologi ( technology awareness ) dan inovatif dalam menciptakan produk-produk baru.


Sumber  :  Buku " Rahasia memulai bisnis dari nol "

Karya     :  Bambang Sunarno



 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar