Rabu, 07 Oktober 2015

Mengenal Investasi Saham

      Saham dapat diartikan sebagai bukti kepemilikan suatu perusahaan. satu lembar saham sama dengan satu bagian kepemilikan. secara umum, saham dapat dikelompokkan menjadi 2 jenis, yaitu saham biasa dan saham preferen.


  • Saham Biasa
Jenis saham paling umum yg setiap hari diperjual-belikan di bursa saham.



  • Saham Preferen
Kombinasi antara obligasi dan saham biasa. pemilik saham preferen memiliki hak untuk lebih diutamakan daripada pemilik saham biasa, misalnya dalam hal pembagian deviden atau pembagian aset apabila perusahaan bangkrut. tingkat likuiditas saham ini lebih tinggi daripada saham biasa.


Dalam situasi tertentu, misalnya emiten sedang merugi, ada kemungkinan bahwa pemilik saham, baik saham biasa maupun preferen, tidak menerima deviden. bedanya, pemilik saham preferen tidak kehilangan devidennya karena emiten wajib membayar deviden yg tertunda pada periode pembagian berikutnya. hal ini tidak berlaku untuk pemegang saham biasa. selain itu, jika perusahaan bangkrut, pemilik saham preferen akan lebih mendapatkan prioritas dalam pembagian sisa aset perusahaan dibandingkan pemegang saham biasa.


Penghasilan dari saham


  • Deviden
Bagian dari laba perusahaan yg dibagikan pada pemegang saham. deviden ini biasanya dibagikan setiap kurun waktu tertentu, misalnya 3 bulan sekali, atau setiap tahun sekali. proporsinya sebanding dengan jumlah saham yg dimiliki. semakin banyak saham yg dimiliki, semakin banyak deviden yg anda terima.



  • Convertible preffered stock
Saham preferen yg dapat ditukarkan dengan kepemilikan saham biasa. rasio penukaran tergantung kesepakatan antara investor ( penanam modal ) dan emiten.



  • Non-convertible preffered stock
Saham ini adalah kebalikan dari convertible preffered stock. ia tidak dapat ditukarkan dengan saham biasa. 


Tips-tips jitu berinvestasi saham 


  • Perhatikan nilai saham, murah atau mahal ?
Yang dimaksud murah atau mahal disini adalah bukannya harga per lembar saham, melainkan harga saham itu dibanding nilai intrinsiknya. jika nilai intrinsik suatu saham lebih tinggi daripada harga jualnya, maka saham itu terbilang murah. contoh : saham PT. Aditya Rp 4.000/lembar. namun, apabila anda hitung sebenarnya saham itu bernilai Rp 6.000/lembar. jadi, saham PT. Aditya ini terbilang murah.



  • Belilah saham perusahaan yg memiliki nilai tinggi
Sebelum membeli saham apa pun, teliti dahulu perusahaannya ! luangkan waktu untuk meneliti manajemen, operasional, finansial, pesaing, serta potensi perusahaan itu untuk berkembang. belilah saham perusahaan itu hanya jika anda yakin sepenuhnya pada kinerjanya.



  • Telur di beberapa keranjang memang lebih aman, tetapi jika terlalu banyak keranjang malah jadi repot
Jangan terlalu banyak membeli saham perusahaan yg berbeda. anda akan kerepotan memantaunya. selain itu, keuntungan anda malah jadi tidak maksimal jika nilai salah satu saham anda meningkat pesar.



  • Masa depan tidak bisa ditebak
Jangan terlalu percaya kepada siapapun yg meramalkan "harga saham ini pasti naik" atau sebaliknya.



  • Adakalanya anda merugi
Oleh karena itu, belajarlah untuk meminimalkan kerugian secepat mungkin.



  • Evaluasi secara berkala
Perubahan keadaan menyebabkan nilai dan risiko setiap saham berubah. kalau saham yg anda miliki ternyata sudah tidak potensial memberikan keuntungan lagi, maka jual saja.



  • Selalu sediakan dana cadangan
Setidaknya anda harus memiliki tabungan darurat yg berjumlah lima sampai enam kali pengeluaran anda sebulan. kalau ada saham yg menguntungkan, anda dapat menggunakan dana itu untuk membelinya. sebaliknya, saat anda kehilangan sebagian dana investasi, anda masih punya dana penopang yg akan memberi anda waktu untuk bangkit kembali.


Sumber : Buku " Smart with your money "

Karya    : Inggrid Tan 








Tidak ada komentar:

Posting Komentar