Kamis, 04 Oktober 2018

Tips-Tips Penting Berinvestasi properti ( Bag.1 )

      Sebelum melangkah menjadi investor properti,anda perlu mengenali tipe-tipe pelaku bisnis di bidang properti.kalau tidak,maka anda akan salah langkah dan tidak menjadi investor.setidaknya,ada 3 pemain dengan pola berbeda satu dengan yg lain.mereka sama-sama mencari keuntungan,tetapi menggunakan pendekatan yg tidak sama.yang satu berorientasi jangka pendek,sedangkan yg lain melihat jauh ke depan.

ketiga pemain itu adalah :


A. Spekulan

Anda pasti sudah sering mendengar istilah yg satu ini.di berbagai usaha dan sektor,spekulan memang selalu ada,termasuk di bidang properti.mereka sangat aktif mencari unit properti yg bisa di beli dan kemudian " berdo'a dengan rajin " agar bisa menjualnya dengan harga lebih tinggi.dan biasanya,ketika mereka membelinya, mereka belum tahu berapa harga jualnya.mereka hanya cenderung hanya " untung-untungan " tanpa perhitungan yg matang. menurut robert kiyosaki,mereka ini punya mentalitas : beli,tahan,serta " berdo'a " dan berharap harga naik.

Singkatnya,berikut ini adalah ciri-ciri spekulan,yaitu :


  • Sangat aktif mencari & membeli properti untuk di jual kembali
  • " Berdo'a dan berharap harga jual naik secepat mungkin
  • Ketika membeli,tidak tahu berapa harga jualnya,sehingga tidak bisa memprediksi nilai keuntungan.

B. Pedagang


Untuk mudahnya,yang termasuk tipe ini adalah para developer.sepintas,tipe ini hampir sama dengan spekulan dalam hal aktif mencari properti untuk di jual kembali.namun bedanya,dan ini cukup mencolok, ketika membeli tanah & membuat rumah di atasnya,mereka sudah tahu berapa harga jualnya dan juga sudah tahu berapa nilai keuntungan yg akan di peroleh. dan biasanya,mereka juga punya strategi pemasaran sehingga bisa menghasilkan keuntungan.jadi,tindakan mereka didasarkan pada ilmu & strategi pemasaran yg jelas.

C. Investor

Berikut ini adalah beberapa keuntungan tipe investor dibandingkan dengan tipe spekulan dan tipe pedagang,yaitu :

Pertama, passive income. jika anda adalah seorang tipe investor,anda akan mendapat keuntungan pasif,dengan cara menyewakan unit properti anda secara bulanan atau pun tahunan.praktis,unit properti itulah yg bekerja keras,bukan anda.anda akan mendapat 2 keuntungan,yaitu cash flow & capital gain.

Kedua, cash flow dan capital gain. jarang ada investasi yg bisa memberikan 2 jenis keuntungan seperti ini, selain investasi properti/real estate. besaran keuntungan cash flow itu bisa kita tentukan sendiri sehingga bisa membiayai properti itu sendiri. di sisi lain, nilai aset properti itu juga akan terus naik sehingga kita akan mendapatkan selisih harga beli dengan harga saat ini. andai kita menjualnya, selisih harga inilah yg dinamakan capital gain.

Selain 3 perbedaan di atas, kita juga harus tahu unit properti yg menimbulkan kerugian pada diri kita sebagai Investor. robert g. allen menyebutnya sebagai alligators atau buaya, yaitu unit properti yg cenderung menghasilkan cash flow negatif ( aliran negatif ). properti tipe ini jelas harus kita hindari.

Berikut ini adalah beberapa ciri properti yg harus dihindari, yaitu :

1. Masih berupa gambar atau maket

Pernahkah anda mengunjungi pameran properti ? atau datang ke stand sebuah perusahaan properti yg menawarkan unit propertinya di pusat perbelanjaan ? apa yg kita lihat saat itu ? pasti hanya berupa gambar atau maket, karena bangunannya memang belum ada. biasanya, yang membelinya adalah pasangan muda, pembeli rumah pertama yg biasanya untuk ditinggal sendiri, atau seorang spekulan yg mengharapkan keuntungan dari kenaikan harga pada saat bangunan sudah jadi & diserah terimakan. jika anda seorang pemula di dunia investasi properti,maka sebaiknya anda jangan lakukan itu. kita wajib mengetahui kondisi sesungguhnya, bukan hanya gambar atau maket.

Alasan utama saya jika anda membeli unit properti yg masih berupa gambar/maket, anda akan tidak mendapat cash flow selama properti itu masih dalam proses pembangunan. dan, selama itu pula anda harus bayar cicilan utang dari bank.

2. Tidak berdokumen lengkap

Surat-surat kelengkapan sebuah unit properti tidak boleh anda sepelekan. ini sangat penting jika anda ingin transaksi lancar & mendapat pembiayaan dari pihak lain. properti yg surat kepemilikannya masih berupa girik, AJB, atau SK camat akan sulit mendapat pembiayaan dari pihak lain dan sangat berbahaya bagi anda yg belum berpengalaman dalam dunia investasi properti. diperlukan ketelitian untuk memeriksa keabsahan surat kepemilikan properti seperti itu. dan yang paling berat, pihak bank sudah pasti tidak akan membiayai.

3. Terletak di kawasan seperti :

a. Daerah banjir atau daerah bencana

b. Dekat kawasan listrik tegangan tinggi

c. Dekat tempat pembuangan sampah akhir

d. Dekat kuburan/makam

e. Jalan yg tidak bisa dilalui mobil

f. Dekat rel kereta api

g. Dekat SPBU ( stasiun pengisian bahan bakar kendaraan umum )

h. Masih berupa tanah

Sementara itu, untuk kawasan unit properti yg ideal/bagus adalah di :

a. Dekat dengan perkantoran

b. Dekat dengan pabrik/industri

c. Di sekitar sekolah/kampus/universitas

d. Di sekitar pasar

e. Dekat dengan pusat perbelanjaan/mall

f. Dekat dengan pintu tol

g. Kemudahan akses alat transportasi umum


Sumber  :  Buku " Property Cash Machine "

Karya     : Joe Hartanto

















 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar