Jumat, 10 Januari 2020

Kisah sukses tokoh bisnis etnis India

      Berbicara tentang tokoh bisnis india yg sukses & fenomenal tentu tidak lepas dari 1 sosok, yaitu Laksmi Mittal, pemilik pabrik baja tersukses di dunia. ia adalah salah satu potret orang etnis India di perantauan yg sukses menjadi pengusaha di luar negeri. menurut majalah Forbes, orang-orang yg bisa mengalahkan pengusaha Laksmi Mittal dalam hal jumlah kekayaan hanya ada 3 orang. semuanya orang Amerika Serikat, yaitu Warren Buffet, seorang Investor saham di Omaha, Bill Gates Pendiri perusahaan Microsoft, dan Carlos Slim Helu, raja telekomunikasi dari negeri Meksiko.

Tentu banyak pengusaha sukses etnis India lainnya, tapi melewatkan pengusaha baja Laksmi Mittal tentulah tidaklah bijak. sebab, selain nilai kekayaannya, ia juga memulai usahanya secara dramatis. kisah sukses pengusaha Laksmi Mittal ibarat seperti di negeri dongeng. ia lahir dari keluarga yg tidak kaya, tapi juga tidak miskin ( kelas menengah ). Ia menempuh pendidikannya dengan tekun, dan memulai bisnis bajanya dari bawah.


Pengusaha Laksmi Mittal keluar dari Negeri India karena dianggap tidak kondusif bagi iklim bisnisnya dan memulai bisnisnya dari bawah di perantauan. dan akhirnya, setelah bertahun-tahun mengembangkan bisnisnya, dia akhirnya berhasil menjadikan perusahaan pabriknya menjadi nomor 1 dan dinobatkan menjadi orang terkaya nomor 4 di dunia oleh majalah Forbes.

Laksmi Mittal lahir di desa miskin di Sadulpur, India pada tanggal 15 Juni 1950. kawasan desa itu gersang, kering, berpasir, dan hanya ditumbuhi pohon-pohon berduri. di desa itulah Laksmi Mittal tinggal & dirawat oleh ayahya tercinta, Mohan.

Saat kecil, Laksmi Mittal tinggal bersama keluarganya di rumah yg dihuni oleh 20 orang. mereka hanya tidur di lantai, yg kadang beralaskan rotan. untuk memasak, mereka menggunakan perapian dari tumpukan batu bata di belakang rumah yg dibangun oleh kakeknya.

Beruntung, Laksmi Mittal dan keluarganya tidak mau selamanya menderita. mereka bertekad ingin mengubah nasib. karena itulah, dia dan keluarganya pindah ke Calcutta, India. di tempat barunya, sang ayah mendapat peluang bermitra dengan orang lain di sebuah usaha bidang baja. itulah awal rupanya Laksmi Mittal berhubungan dengan usaha yg kelak membesarkan namanya.

Setelah lulus SMA, Mittal kuliah di Universitas St. Xavier's College, Calcutta. kemudian dia menyelesaikan bidangnya di pendidikan Bachelor of Commerce Degree di St. Xavier's College di Calcutta, India. Mittal tidak hanya berteori saja, ia lantas terlibat lebih jauh di bidang bisnis dengan usaha keluarganya di bidang baja. dengan berkat pengetahuan & pergaullannya yg luas, Mittal mengembangkan usaha keluarganya bukan saja di walayah negeri India, tapi juga menjangkau wilayah Internasional ( Luar Negeri ).

Bertepatan dengan prestasi-prestasi yg mulai dia raih, Mittal sangat gelisah dengan peraturan pemerintah India yg mengancam iklim usaha & usaha keluarganya. pemerintah negeri India membebankan pajak hingga sebesar 97 % pada perusahaan ayahnya. tidak hanya itu, kuota izin usaha untuk perusahaan swasta juga di batasi secara keras. 

Dalam keadaan terjepit seperti itu, Laksmi Mittal mencoba memberontak pada keadaan. dia pun segera merancang langkah strategi untuk menghindari peraturan pemerintah India yg mengancam usaha keluarganya itu . pada tahun 1976, dengan menganalisa semua keadaan, Mittal akhirnya hijrah ke Surabaya, Indonesia bersama Istri & Anaknya. setelah beberapa lama di Surabaya, Mittal akhirnya memilih lokasi pabriknya di wilayah Waru, salah satu daerah pinggiran surabaya untuk pendirian lokasi pabriknya. 

Di atas tanah persawahan seluas 16,5 Hektar, Laksmi Mittal mendirikan bangunan pabrik dengan nama PT Ispat Indo. di sinilah ia mulai membangun pabrik perusahaannya. ia menanamkan modal uang awal sebesar 15.000.000 AS ( 135 Miliar Rupiah ) untuk pendirian pabrik baja & pengoperasiannya. 

Setelah beberapa lama, nama pabrik perusahaan Laksmi Mittal mulai di kenal di dunia bisnis baja di Indonesia. walaupun aura perusahaannya masih sedikit tertutupi dengan perusahaan pesaing lainnya yg lebih dulu di Indonesia , seperti perusahaan Nippon Stell asal negeri Jepang.

Kemudian, dengan berbekal pengetahuan dan pengalamannya yg luas, kecerdasan, dan kepiawaian sekretarisnya berbahasa Inggris , PT Ispat Indo akhirnya bisa menggeser posisi para pesaingnya di negeri Indonesia. bahkan, dengan kondisi inilah, PT. Ispat Indo bisa melebarkan sayap perusahaannya dengan membeli perusahaan-perusahaan baja yg gulung tikar & di jadikan alat untuk meraih untung besar.

Hingga kini, semua juragan besi tua di Surabaya, Indonesia mengenal Laksmi Mittal, 65 tahun. PT Ispat indo miliknya di kedungturi, jawa timur adalah pelabuhan terakhir bagi para pengepul lokal itu. bagi mereka, Mittal adalah partner sejati mereka selama 30 tahun yg telah membangun kepercayaan timbal-balik. ketangkasan Mittal dan orang madura itu telah membentuk kombinasi yg klop. tanpa pasokan besi tua mereka secara rutin, PT Ispat Indo tidak akan berkembang sepesat sekarang.

Ketika di tanya kunci suksesnya, Laksmi Mittal menjawab itu semua adalah buah dari kerja max. selama bertahun-tahun. kata dia, " banyak orang bekerja max. karena itu, jika ingin sukses, anda harus banyak bekerja max. & mendedikasikan hidup anda pada tujuan yg ingin anda capai " .

Dengan semua hasil kekayaannya, pengusaha Laksmi Mittal juga tidak pernah lupa pada negara asalnya India. salah satu bentuk kepeduliannya adalah memberikan bantuan pada pengembangan olahragawan di negeri India agar bisa berprestasi di dunia Internasional. ia membuat Mittal Champion Trust dan memberikan sumbangan uang sebesar 9 Juta Dollar AS untuk pengembangan para atlet di India untuk bisa mengharumkan prestasi anak bangsa. selain itu, Mittal juga memberikan sumbangan kepedulian pada negara-negara tertinggal seperti di Kazakstan & Afrika Selatan, dengan cara menanam Investasi di negara itu.



Sumber  : Buku " Bisnis Sukses ala Tiongkok, India, dan Arab "

Karya     :  Emsan
















Tidak ada komentar:

Posting Komentar