Selasa, 07 Januari 2020

Mengenal semangat konfusianisme

      Negeri Tiongkok di kenal sebagai negara dengan penganut konghucu terbanyak di dunia. hal ini dapat dimaklumi karena negeri tiongkok adalah negeri pertama yg menjadi asal paham budaya ini. hampir seluruh penduduk tiongkok menjadi penganut agama ini & menjadi pengikut yg taat. tidak seperti pengikut religius lainnya yg tenggelam dalam kegiatan keagamaan dan melupakan kegiatan duniawi, orang tiongkok justru sebaliknya. keyakinan akan sistem kepercayaan yg disebut dengan ajaran konghucu ini memicu masyarakat tiongkok, baik di negara mereka sendiri maupun di negara lain untuk terus mencari kesenangan duniawi & materi.


Keyakinan yg kuat terhadap agama dan motivasi yg juga kuat dalam mencari kesuksesan duniawi adalah 2 fenomena yg cukup unik. biasanya, orang-orang di barat yg memiliki keyakinan agama tidak mempedulikan kehidupan dunia tanpa disertai keyakinan agama yg baik. dalam hal ini, orang tiongkok berbeda. mereka memiliki keduanya. apabila dibandingkan dengan umat islam, akan tampak lebih aneh lagi. sebagian besar umat beragama islam yg taat masih sedikit yg diimbangi  atau dibarengi dengan kesuksesan duniawi.

Kesuksesan yg dimiliki tidak hanya dimiliki  satu orang, tapi terlihat disetiap kantong-kantong komunitas tiongkok dimanapun mereka berada. kita tidak perlu jauh-jauh untuk melihat kesuksesan mereka. hampir semua mal, hotel, dan ruko ( rumah toko ) di dominasi oleh orang-orang tionghoa ( baik dalam jenis usaha maupun jajaran kepemimpinannya ). jika jalan-jalan ke mall atau tempat pariwisata lainnya, kita akan menjumpai banyak orang tionghoa. tentunya mereka tidak sedang berlibur, tapi sedang menjalankan bisnis mereka. dan banyak fakta menyebutkan, orang tionghoa jarang liburan, tetapi sering terlihat di tempat-tempat liburan sebagai pebisnis atau pengelola tempat usaha.

Ajaran agama konghucu meliputi banyak hal, mulai dari moral & etika, hingga ekonomi. dalam ekonomi, ajaran konghucu mengajarkan banyak hal seperti kerja max, etos kerja tinggi, sabar, tidak mudah putus asa, cerdas, dan berani memulai. jika dikategorikan, ajaran konfusius terdiri dari 3 bagian dasar, yaitu :


  • Berani melakukan dan tidak takut gagal
Salah satu ajaran utama konfusius yg banyak dikutip adalah, " aku mendengar, dan aku lupa. aku melihat dan kuingat, aku melakukan dan aku paham " . ajaran konfusius menekankan bahwa berani melakukan & berhenti dari kesibukan berteori adalah salah satu kesuksesan dalam bisnis. dalam ajaran ini, di jelaskan bahwa 1 kali melakukan / praktek, lebih baik daripada mendengar & melihat ratusan kali. karena itu, ajaran konfusius mengajarkan pentingnya kerja max. dan berbuat sesuatu secara nyata. keahlian / keunggulan bisa dipelajari, asalkan orang itu mau melakukan sesuatu ( berusaha max. ).

Bakat & minat memang akan menunjukkan suatu hasil, namun di atas keduanya adalah sifat tekun & tidak pernah lari dari tujuan adalah hal paling mendasar. itulah sebabnya, semangat bisnis ( perniagaan ) bukan datang dari bakat yg turun dari langit secara cuma-cuma, tapi merupakan usaha yg perlu diraih & diupayakan sekuat tenaga.

  • Setiap orang harus berusaha mengubah nasibnya sendiri
Menurut ajaran konfusianisme, setiap orang harus mengubah nasibnya sendiri. dirinyalah yang bertanggung jawab mengubah masa depannya. bersenang-senanglah hari ini dan esok hari akan sengsara. menderitalah ( berusahalah ) hari ini dan esok hari kau akan bahagia. begitulah yg ditekankan dalam salah satu ajaran konfusianisme. spirit konfusianisme amat menekankan individu sebagai medium transformasi. kesadaran untuk maju ke depan dan sukses harus dimulai dari masing-masing individu, baru kemudian di tingkat masyarakat. dengan cara itulah kehidupan masyarakat yg sehat & kuat dapat tercipta.

  • Kekayaan & kemakmuran adalah simbol status sosial
Bagi orang Tiongkok, kekayaan dan kemakmuran adalah merupakan simbol status sosial dalam masyarakat. mereka kurang suka pada medium politik sebagai instrumen meningkatkan status sosial. sebab, melalui kegiatan bisnis lah mereka menemukan eksistensi ( pengakuan ) diri.

Menurut ajaran konfusius, bisnis bukan hanya bertujuan dalam mencari profit / keuntungan diri sendiri saja. tapi juga mengandung tindakan bermoral dalam menyejahterakan masyarakat. bisnis yg di benarkan adalah bisnis yg bertujuan pada keuntungan orang lain. karena itulah, orang tiongkok lebih suka menggaji daripada digaji. mereka lebih senang mempekerjakan orang lain daripada bekerja pada orang lain.

Menurut ajaran konghucu, tindakan bisnis memiliki 2 kategori, yaitu keuntungan pribadi ( private provide ) dan keuntungan sosial ( social provide ). orang yg bertindak hanya untuk keuntungan pribadi dikatakan tidak bermoral, sedangkan orang yg mencari keuntungan pribadi & keuntungan sosial itulah yg di sebut tindakan bermoral.

Karena itulah orang-orang tiongkok kita lihat & perhatikan betapa peduli pada sesamanya. mereka tidak akan tega jika melihat saudaranya sesama orang tiongkok menderita & tidak punya apa-apa. mereka tidak akan segan mengulurkan bantuan pada sesama saudaranya. mereka ( orang tiongkok ) tidak melihat sesamanya sebagai pesaing / musuh yg harus dilenyapkan, tapi sebagai sahabat & mitra bisnis yg baik.

Kelebihan orang tiongkok lainnya, meskipun rasa solidaritas di antara mereka sangat tinggi, mereka juga di ajarkan untuk tidak menggantungkan hidupnya pada belas kasihan orang lain. mereka ditekankan untuk berusaha max. tanpa memikirkan orang lain akan membantu kesusahan mereka. orang tiongkok pantang meminta-minta pada orang lain karena ajaran konghucu menekankan bahwa derajat yg tinggi hanya pada mereka yg sejahtera / kaya, bukan pada peminta-minta. karena itulah, mereka menganggap penting memiliki kekayaan materi. sebab, menurut mereka itu bisa membawa mereka pada kekayaan spiritual.

   Itulah sebagian dari ajaran penting konfusianisme yg di tanamkan & di praktekkan oleh orang-orang tiongkok sejak zaman dahulu hingga sekarang. mereka ( orang tiongkok ) telah mempraktekkan secara nyata prinsip-prinsip ajaran konfusianisme sehingga kita bisa melihat kesuksesan mereka hari ini. mereka meyakini bahwa bisnis bukan sekedar untuk mencari keuntungan, tapi memberi keyakinan yg pasti tentang eksistensi ( pengakuan ) mereka di dunia ini. sebab bagi mereka, bisnis juga menjalankan agama, sehingga menjadi orang yg bermoral sekaligus mendapat keuntungan ( profit ). 


Sumber   :  Bisnis Sukses ala Tiongkok, India, dan Arab

Karya      :  Emsan












  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar