Selasa, 14 Januari 2020

Rahasia sukses bisnis orang etnis Arab

      Untuk mengetahui ajaran bisnis orang arab, kita perlu mendapat gambaran tentang leluhur bangsa arab dalam mengajarkan bisnisnya pada anak cucunya. setiap perilaku budaya atau perilaku suatu etnis masyarakat yg menggambarkan identitas kebudayaan mereka, tidak bisa dilepaskan dari kondisi geografis tempat tinggal dimana mereka hidup. dalam hal ini, termasuk aktivitas bisnis orang arab tidak bisa dilepaskan dari kondisi geografis tersebut.

Sebelum itu, kita perlu membahas tentang keadaan sebenarnya dari bangsa arab. terminologi bangsa arab memang tidak seperti terminologi bangsa tiongkok. bangsa arab itu lebih heterogen karena mencakup lebih dari 1 negara.

Biasanya, kata " bangsa Arab " akan langsung mengingatkan kita pada orang-orang badui berjubah putih yg mengarungi gurun pasir dengan kendaraan unta mereka. namun, hal ini tidak sepenuhnya benar. terdapat lebih dari 200 Juta orang etnis Arab yg mendominasi populasi di 22 Negara. mereka merupakan kelompok etnis Muslim terbesar, paling beraneka ragam, dan salah satu paling berpengaruh dalam bidang politik dunia.


Ada beberapa karakteristik yg menunjukkan mereka benar-benar orang etnis Arab. salah satunya yg pasti adalah rasa kebanggaan menjadi orang etnis Arab itu. semua aspek fisik, kondisi geografis, dan agama mereka sangat beraneka ragam, tapi kefasihan dalam berbahasa Arab ( Arabic ) dan kecintaan terhadap budaya leluhur mereka adalah 2 hal yg paling penting.

Di dunia arab modern, nilai-nilai tradisional disana sudah mulai berubah. hal itu disebabkan oleh urbanisasi, industrialisasi, dan berkurangnya suku-suku yg ada. saat ini, hanya ada sekitar 5 % saja orang etnis Arab modern yg tinggal di gurun pasir sebagai penggembala, yang kita kenal sebagai suku Arab Badui. selain itu, cukup banyak orang etnis Arab yg tinggal di hampir seluruh Dunia Barat ( Negara Eropa & Amerika ).

Kini, sekitar 40 % orang etnis Arab tinggal di kota-kota besar. hal ini telah menyebabkan ikatan tradisional keluarga dan suku sudah mulai putus. para pria dan wanita memiliki pendidikan lebih tinggi & kesempatan kerja lebih besar, sehingga menyebabkan " kelompok kelas menengah baru " dalam masyarakat mereka.

Komunitas Imigran Arab ( orang arab yg tinggal di luar negara arab ) termasuk kedalam kategori kelas menengah. lantaran para Imigran Arab itu cukup terbuka pada budaya barat, budaya dan nilai tradisional mereka telah cukup banyak mengalami perubahan. akibatnya, ikatan budaya mereka merenggang. mereka pun banyak yg melibatkan diri dalam hal dunia bisnis, seperti etnis lain di dunia ini.

Dibanding dengan struktur sosial di gurun atau desa arab, struktur sosial para Imigran Arab jauh lebih rumit. sekarang, para Imigran Arab menilai diri mereka berdasarkan kebangsaan, bukan kesukuan.

Sejak Ajaran Islam datang, dunia bisnis orang etnis Arab dirubah total. penipuan dilarang, riba ( sistem suku bunga ) dihapuskan, dan bisnis alternatif yg sehat ( Perbankan Syariah ) mulai dikembangkan sebagai ganti dari perekonomian arab jahiliyah yg berdasarkan ajaran riba. jika ditanya orang Arab, siapa sosok orang yg mengganti total ajaran perekonomian jahiliyah itu ? jawabannya, tentulah Nabiyullah Muhammad SAW. yang pada mudanya adalah seorang pengusaha / pebisnis yg unggul. 

Melalui sosok Nabiyullah Muhammad SAW. itulah orang etnis Arab belajar etika & strategi bisnis yg lebih baik, dan memperlakukan bisnis sebagai bentuk ibadah pada tuhan Allah yg satu. mereka sudah tidak lagi melakukan ajaran bisnis jahiliyah berdasarkan penipuan, riba, dan ajaran bisnis yg tidak bermoral.

Dalam bidang bisnis, sosok Nabiyullah Muhammad SAW. mengajari contoh melalui kegiatan bisnis yg ditekuni sejak muda. beliau adalah potret pengusaha yg jujur, tekun, dan dapat dipercaya. sebelum berusia 30 tahun, dia telah melakukan perjalanan bisnis ke sejumlah negara penting yaitu suriah dan yaman.

Berikut ini adalah 4 prinsip dasar orang etnis Arab dalam melakukan kegiatan bisnisnya, yaitu :


  • Shiddiq atau Kejujuran
Kejujuran adalah prinsip pertama orang etnis Arab dalam melakukan kegiatan bisnis, bahkan dalam kehidupan sehari-hari mereka. Pertama-tama, prinsip ini digunakan untuk membatasi praktek-praktek bisnis Jahiliyah bangsa Arab yg penuh dengan kebohongan. menurut ajaran Nabiyullah Muhammad SAW. tidak dibenarkan melakukan bisnis dengan praktek kebohongan. jika hal ini dilakukan, maka harta ( keuntungan bisnis ) yg didapat tidak akan mendapat kebahagiaan spiritual, bahkan akan mendapat siksa neraka di akhirat kelak. menurutnya, bisnis bukanlah satu-satunya media untuk meningkatkan status sosial seseorang. melainkan, status sosial atau derajat seseorang di mata tuhan adalah tingkat ketakwaan seseorang.

Ketika memasarkan barang dagangannya, Nabiyullah Muhammad SAW. memberi tahu semua kelebihan & kekurangan produk, tanpa ada satu pun yg disembunyikan. Ia yakin tidak akan ada pelanggan yg lari karena sifat terbuka pada produknya. Ia sangat memahami tingkat kualitas produknya, sehingga memberi harga barang yg tepat pada semua produknya. barang yg berkualitas tinggi, maka harga akan lebih mahal, begitu pun sebaliknya. setelah itu, keputusan diserahkan pada pembeli untuk memilih barang yg akan dibeli dan dipakai.

Begitulah kejujuran yg diterapkan Nabiyullah Muhammad SAW. dalam menjalankan bisnisnya. sehingga para pelanggannya tidak akan merasa khawatir, was-was, atau pun ragu-ragu. mereka malah senang karena telah dibantu ketika memilih produk. hal ini akan menciptakan kepuasan pelanggan, sehingga akan menciptakan pelanggan yg setia / loyal. menurut para pakar marketing, tingkat kesetiaan pelanggan adalah yg terpenting dalam sektor bisnis apapun.

  • Kepercayaan atau Amanah
Nabiyullah Muhammad SAW. menyadari pentingnya kepercayaan dalam bisnis. baginya, bisnis tidak besar karena modal, tapi kepercayaan. sebelum menjadi nabi dan rasul pun, dia tidak pernah menyelewengkan keuntungan bisnisnya. semua keuntungan bisnisnya dibaginya secara adil. sehingga dia pun mendapat julukan al-amin ( yang dapat dipercaya ).

Muhammad juga telah membuktikan bahwa untuk meraih kesuksesan, modal bisnis bukanlah yg terpenting, tapi menjaga tingkat kepercayaan konsumen adalah yg terpenting. awalnya, dalam memulai bisnis, ia tidak punya banyak modal uang, tapi kepercayaan & kerja max. . dengan sikap amanah itulah, dia bisa menjalankan bisnis dengan modal yg dipercayakan oleh orang lain.

Prinsip kepercayaan atau Amanah ini tidak bisa ditawar oleh siapapun yg ingin menekuni bidang bisnis. ketika berjanji harus dipenuhi. saat memberi nilai ( value ) pada suatu produk, harus berdasarkan kualitas pada produk itu. inilah salah satu prinsip Nabiyullah Muhammad SAW. yg tetap dilaksanakan oleh bangsa Arab hingga sekarang.

  • Tabligh atau Menyampaikan
Para pengusaha atau Pebisnis yg tidak bisa menyampaikan ide bisnisnya diragukan menjadi pemimpin bisnis yg visioner dan memiliki target yg jelas. sebab, Negosiasi adalah salah satu kunci penting untuk meraih kesuksesan bisnis apapun. kemampuan bisnis dalam bernegosiasi atau Tabligh ini telah disampaikan oleh Nabiyullah Muhammad SAW. dengan sangat baik.

Proses Negosiasi yg disampaikan oleh Muhammad bersifat terus-terang, penuh pengertian, dan amat memperhatikan psikologi pelanggan. Ia juga penuh empati, personal, dan amat memperhatikan kepuasan dari pelanggan. berlandaskan pada kejujuran dan tingkat konsistensi tinggi terhadap hasil kesepakatan ( win-win solution ).

  • Fathanah atau Kecerdasan
Fathanah atau kecerdasan intektual atau kebijaksanaan. dalam hal bisnis, ini adalah kepintaran dalam mencari peluang bisnis, dan ketepatan menggunakan strategi bisnis dalam menghadapi perusahaan kompetitor. pebisnis yg fathanah atau cerdas tahu langkah bisnis apa yg harus diperbuat, bertanggung jawab, dan bisa berbuat bijak dalam membuat keputusan perusahaan.

Fathanah bisa dianggap sebagai strategi hidup setiap pebisnis, tapi berbeda dengan strategi bisnis lain, yang terikat menjadi satu dengan prinsip kejujuran, kepercayaan, dan sikap komunikatif. strategi bisnis yg dilakukan di sini bukanlah mencari keuntungan bisnis dengan segala cara, tapi juga kejujuran dalam bisnis dan nilai-nilai bisnis etis adalah lebih penting.

Itulah ke-4 prinsip dasar bisnis orang etnis Arab yg diterapkan dalam kehidupan keseharian yg diwarisi dari Nabiyullah Muhammad SAW. sampai sekarang. Ia telah menjadi potret manusia ideal yg ingin dicapai orang etnis Arab dalam segala bidang, seperti kesuksesan bisnis, politik, pemimpin agama, pengetahuan, dan kebijaksanaan.

Seperti orang etnis Tiongkok yg kental dengan etika budaya dan nilai-nilai konfusianisme, maka orang etnis Arab juga memiliki prinsip & nilai-nilai bisnis yg dibawa oleh Nabiyullah Muhammad SAW. sebagai landasan & dasar bisnis mereka.

Tidak seperti orang etnis Tiongkok yg lebih memandang bisnis & kekayaan materi sebagai landasan utama, maka orang etnis Arab lebih mementingkan ketakwaan & kekayaan spiritual di mata tuhan. karena itulah, usaha mereka tidak sekeras usaha orang-orang Tiongkok dalam mengejar bisnis dan kekayaan materi. bagi orang etnis Arab, bekerja pada orang lain atau membuka bisnis tidak begitu menjadi persoalan, selama cukup membiayai kebutuhan hidup mereka. mereka digaji ataupun menggaji tampaknya tidak begitu dipersoalkan, selama hasilnya bisa digunakan untuk membiayai kebutuhan keluarga mereka. Itulah pandangan ekonomi orang etnis Arab, bangsa besar yg paling dipengaruhi oleh Ajaran Islam.

Meskipun demikian, Nabiyullah Muhammad SAW. telah mengajarkan pada orang-orang etnis Arab untuk mengutamakan menjadi pengusaha / pebisnis. sama utamanya menjadi orang muslim yg kuat secara keuangan / finansial daripada menjadi orang muslim yg lemah .



Sumber  : Buku " Bisnis Sukses ala Tiongkok, India, dan Arab "

Karya     : Emsan













































Tidak ada komentar:

Posting Komentar