Rabu, 22 Juli 2015

Baikkah Kita Memiliki Utang ?

      Baikkah kita memiliki utang ? Utang timbul karena adanya kesenjangan antara kebutuhan dana besar dan ketersediaan dana tunai ( tabungan ) yang ada. dalam kehidupan masa kini, kadang kita tidak bisa terhindar untuk berhutang.

Kebutuhan prioritas ( utama ), seperti memiliki rumah dan memiliki kendaraan, sering hanya bisa dipenuhi dengan bantuan fasilitas hutang ( kredit ). hal ini karena keterbatasan penghasilan & tabungan.

Memiliki utang memang bukan sesuatu yg buruk. namun, jika kita tidak bijak memanfaatkannya, utang dapat membuat hidup kita sengsara.


Bagaimana kita memanfaatkan utang dengan baik ? Pertama, pastikan kita berhutang untuk tujuan produktif, bukan konsumtif. utang untuk membeli rumah, memiliki kendaraan untuk mencari nafkah, atau meminjam untuk modal usaha, merupakan contoh-contoh utang yg produktif.

Kedua, pastikan kita memiliki penghasilan yg cukup, yakni minimum  3 kali lipat dari total cicilan yg harus dibayar. dengan begitu, kita mampu mencicil hingga jatuh tempo dan membayar lunas semua utang tersebut.

Ketiga, pastikan bahwa besarnya penghasilan bulanan setelah dikurangi cicilan bulanan masih dalam batas kewajaran untuk memenuhi biaya kebutuhan rutin bulanan.

Keempat, miliki asuransi jiwa Unit Link dengan pertanggungan sebesar total utang yg ada. tujuannya, untuk berjaga-jaga agar tidak membebani keluarga dan ahli waris dengan utang jika terjadi kematian atau sakit kritis.

Kelima, Upayakan besar total utang tidak melebihi total aset kekayaan kita. dengan begitu, dalam kondisi terburuk, kita masih bisa menjual aset untuk melunasi utang-utang tersebut.

Memahami bagaimana memanfaatkan dan mengelola utang menjadi suatu keharusan. berhati-hatilah sebelum memutuskan memiliki utang. utang seperti pisau bermata dua, yang bisa bermanfaat namun bisa juga mencelakakan, jika kita tidak berhati-hati dalam menggunakannya.

Sumber :  Buku " Financial Wisdom "

Karya    :  Eko P. Pratomo












Tidak ada komentar:

Posting Komentar