Rabu, 29 Juli 2015

Terbatas Dan Tidak Terbatas

      Dalam beberapa kesempatan sebagai pembicara pada pelatihan atau seminar, saya sering mengajukan pertanyaan berikut : dalam hal keuangan, khususnya bicara masalah penghasilan dan pengeluaran, mana di antara keduanya yang terbatas dan tidak terbatas ?

Sejauh ini, dalam semua kesempatan tersebut, sebagian besar peserta selalu menjawab : yang terbatas adalah penghasilan dan yang tidak terbatas adalah pengeluaran. hanya sebagian kecil peserta yg menjawab sebaliknya, penghasilanlah yg tidak terbatas dan pengeluaranlah yg terbatas. sebelum meneruskan membaca, coba tolong anda jawab, apa jawaban anda ?


Jawaban atas pertanyaan di atas memang tidak ada yg benar atau salah, tergantung dari argumen yg diberikan. mereka yg menjawab dengan jawaban mayoritas berargumen, besarnya penghasilan dibatasi besarnya gaji yg selalu terbatas,termasuk kenaikannya terbatas. adapun pengeluaran yg dikaitkan dengan konsumsi kebutuhan hidup justru terus-menerus naik dan tidak pernah turun.

Di lain pihak, sebagian kecil orang berpandangan penghasilanlah yg tidak terbatas. sumber penghasilan bisa dimunculkan bukan hanya dari gaji, melainkan juga dari usaha yg bisa dikembangkan tanpa batas. sementara itu, pengeluaran yg dikaitkan dengan konsumsi pangan, sandang, dan papan, justru bisa dibatasi. anda tidak mungkin makan 10 kali sehari, tidak bisa berpakaian rangkap 10 sekaligus, dan tidak akan bisa menempati dan tinggal di dua rumah dalam waktu yg bersamaan.

Nah, dengan dua pilihan jawaban seperti di atas mana yg anda pilih ? anda ingat pareto dalam kepemilikan aset ? umumnya, hanya 20 % populasi yg menguasai 80 % kekayaan suatu negara. saya berpendapat, besar kemungkinan populasi yg 20 % inilah yg memiliki paradigma bahwa penghasilanlah yg tidak terbatas dan pengeluaran yg terbatas. jika demikian adanya, akhirnya kita sendiri yg harus memilih, apakah kita ingin masuk komunitas 20 % atau 80 % dari populasi ?

Paradigma akan menentukan sikap. karena itu, berhati-hatilah dengan paradigma, jika kita ingin berupaya meningkatkan terus penghasilan kita, jangan batasi keinginan itu dengan paradigma bahwa penghasilan itu terbatas.

Sumber  :  Buku "Financial Wisdom"

Karya     :  Eko P. Pratomo





  

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar