Sabtu, 25 Juli 2015

Menghindari Investasi Bodong

      Ketika tingkat suku bunga deposito perbankan sudah semakin rendah, tidak sedikit investor yang berusaha mencari alternatif investasi yg memberikan hasil yg lebih tinggi dari deposito. tidak sedikit pula investor termakan bujuk rayuan tawaran investasi yang menjanjikan hasil menggiurkan. namun, bukannya mendapatkan keuntungan, modal investasi yang mereka tanamkan pun bisa raib tak jelas rimbanya. itulah investasi bodong yang harus kita waspadai & hindari.

Ketidakpahaman investor atas ciri-ciri investasi ini, serta keinginan besar mendapatkan hasil investasi tinggi, sering menjadi penyebab utama investor terjebak tawaran investasi bodong. apa sajakah ciri-ciri investasi sejenis ini ? dua ciri utama yang harus segera diwaspadai, justru merupakan apa yg dicari investor; kepastian dan hasil tinggi yg dijamin/dijanjikan dalam jangka pendek, misalnya bulanan atau tahunan.


Pada umumnya, investor selalu berusaha menghindari resiko, tapi berharap mendapat hasil tinggi, suatu prinsip yg bertentangan dengan kaidah umum berinvestasi. biasanya, potensi hasil investasi tinggi selalu dibarengi dengan resiko yg tinggi pula. jadi, ketika ada tawaran investasi yang memberikan hasil menggiurkan, misalnya sekian persen jauh di atas bunga deposito yang berlaku dengan kepastian atau jaminan dalam jangka pendek dan secara berkala/rutin, kita sudah harus sangat waspada atau langsung saja hindari.

Sebagai perbandingan, investasi pada saham perusahaan yang merupakan salah satu instrumen investasi dengan potensi imbal hasil tinggi, tidak ada satu pun perusahaan yg menawarkan kepastian dan jaminan. begitu pula dengan reksadana saham, tidak ada satu pun manajer investasi memberikan kepastian & jaminan investasi. bahkan peraturan melarang memberikan jaminan kepastian hasil investasi.

Karena itu, jika anda berharap hasil investasi yg tinggi, saham atau reksadana saham bisa menjadi alternatif pilihan investasi. namun, pahami resikonya terlebih dahulu dan anda harus berinvestasi dalam jangka panjang ( di atas lima tahun ).

Lalu, bisakah risiko investasi dihindari ? tentu saja tidak. risiko investasi bukan untuk dihindari, tapi untuk dikelola.

Memilih reksadana dan manajer investasi yang memiliki reputasi bagus merupakan bagian dari pengelolaan risiko itu. di situlah letak seni dan indahnya berinvestasi, seperti kata pepatah, no pain no gain.

Sumber  :  Buku "Financial Wisdom"

Karya     :  Eko P. Pratomo










Tidak ada komentar:

Posting Komentar