Rabu, 22 Juli 2015

Seberapa Perlukah Tabungan Darurat ?

      Apabila kita perhatikan, semua gedung publik dan pesawat terbang pasti memiliki pintu darurat. mengapa ? karena entah kapan, akan ada kemungkinan suatu kondisi darurat yg tidak kita duga dan mau tidak mau harus dihadapi.

Keberadaan pintu darurat merupakan salah satu cara meminimalisir risiko, agar masih ada berbagai upaya penyelamatan untuk menghindari bahaya yg bisa mencelakakan hidup kita.


Dalam hal pengelolaan keuangan keluarga, kita perlu sekali memiliki dana tabungan darurat. idealnya dana darurat ini sebesar 12 kali pengeluaran rutin bulanan atau minimal 3 kali pengeluaran bulanan. Ilustrasinya begini, jika pengeluaran rutin bulanan keluarga kita sebesar Rp 10 Juta per bulan, maka persiapkanlah dana darurat minimum sebesar Rp 30 Juta atau idealnya sebesar Rp 120 Juta. mengapa harus memiliki dana sebesar itu ? selain untuk berjaga-jaga jika ada hal-hal darurat seperti bencana atau sakit, dan musibah lain yg menimpa keluarga kita yg memerlukan dana besar, dana itu juga kita perlukan untuk mengantisipasi jika tiba-tiba kita harus kehilangan pekerjaan atau penghasilan.

Jadi, dengan adanya tabungan darurat sebesar 12 kali pengeluaran bulanan, paling tidak, kita memiliki "nafas" untuk tetap bisa menghidupi keluarga selama 12 bulan, ketika tiba-tiba kita kehilangan pekerjaan dan penghasilan, sambil berusaha max. mencari pekerjaan dan penghasilan baru.

Selain untuk berjaga-jaga jika ada kondisi darurat, tabuungan darurat juga bisa menyelamatkan rencana investasi jangka panjang untuk tujuan finansial yg lain, seperti mencicil untuk pendidikan masa depan anak atau untuk persiapan pensiun.

Dana yang sudah terkumpul beserta alokasi untuk mencicil investasi jangka panjang tersebut tidak perlu terganggu oleh kondisi darurat, karena kebutuhan mendadak tersebut bisa diatasi oleh dana darurat, sehingga tidak perlu mencairkan investasi untuk kebutuhan masa depan kita. strategi yang indah bukan ?

Sumber :  Buku " Financial Wisdom "

Karya    :  Eko P. Pratomo





Tidak ada komentar:

Posting Komentar