Kamis, 30 Juli 2015

Persepsi Investasi

      Masih banyak masyarakat kita yang cukup "ngeri", ketika mendengar kata investasi. sebab, investasi sering diasosiasikan dengan istilah-istilah yang seolah sulit dipahami.

Investasi di pasar modal, misalnya, seperti saham dan obligasi, kadang dianggap sulit dipahami dan dipersepsikan sebagai investasi beresiko. itu sebabnya, mengapa masih banyak masyarakat yg hingga kini hanya mengandalkan investasi "tradisinonal", seperti properti ( tanah dan bangunan ) dan emas, di luar deposito. salahkah bila sebagian besar masyarakat masih mengandalkan investasi tradisional ? tentu tidak, karena hidup adalah pilihan.


Mengapa properti dan emas masih lebih banyak peminatnya daripada investasi di pasar modal ? selain masalah kemudahan, salah satu faktor penting lain adalah persepsi yang terbentuk. properti dan emas hampir selalu dipersepsikan sebagai portofolio investasi yang aman. padahal, setiap jenis investasi memiliki resiko masing-masing. tidak ada investasi yg tidak beresiko.

Persepsi aman juga muncul salah satunya karena sifat keberadaan fisik tanah/bangunan dan emas batangan/perhiasan yang nyata, bisa dilihat dan disimpan/diamankan. yang menarik juga, properti & emas dipersepsikan sebagai investasi yang harganya selalu meningkat. padahal, kita semua tahu, ada masa-masa harga properti maupun emas menurun. lalu mengapa persepsi ini begitu melekat ? salah satu alasannya, investor properti & emas, sadar atau tidak sadar, memiliki komitmen berinvestasi dalam jangka panjang. sehingga, mereka tidak merasa perlu atau terpaksa menjual ketika harga properti belum naik atau bahkan turun.

Selain memahami karakteristik dan mekanisme instrumen yg dipilih, berinvestasi secara jangka panjang, merupakan salah satu kunci sukses berinvestasi. investasi di pasar finansial, seperti saham dan obligasi, yang saat ini dengan mudah dilakukan melalui reksadana ( mutual fund ), bisa saling melengkapi untuk tujuan diversifikasi dengan investasi properti & emas, sebagai investasi tradisional yang sudah dimiliki.

Yang menjadi tantangan para pelaku investasi di pasar finansial adalah bagaimana melakukan edukasi ( pendidikan ) untuk membangun persepsi di masyarakat bahwa investasi di pasar finansial bisa dipersepsikan sebagai investasi mudah, aman, dan menguntungkan dalam jangka panjang.

Sumber  :  Buku "Financial Wisdom"

Karya     :  Eko P. Pratomo








Tidak ada komentar:

Posting Komentar